Selasa, 10 Februari 2009


Open House!

"He, bangun-bangun jam segini masih tidur!", mami teriak-teriak membangunkan aku. Dua mataku ku ucek-ucek..ya ampyuunn!! udah tahun 2009, februari lagi! Kaget setengah sadar setengah gak sadar ternyata sudah sekitar dua tahunan aku mati suri. Selama itu pula aku gak pernah nengok dan negblog ria bersama pengeblog. Maklum lagi sibuk. Rindu dan kangen berbaur menjadi satu. Setelah ditambah bumbu dan garam secukupnya rindu dan kangen itu menjelma menjadi sebuah keinginan untuk menyapa kembali saudara-saudaraku yang telah lama ku tinggalkan. Ini aku si Anak Ajaib come back! 

Buat selametan ku bikin Open House di sini. Datang dan kunjungi ya? jangan lupa isi buku tamunya..jangan kawatir aku telah sediakan makanan buat menjamu para tamu. dijamin puas!! Silakan datang ke rumah-rumah makan terdekat, pesan yang kalian suka, makan sepuasnya. Urusan bayar belakangan, tinggal datang ke kasir dan katakan "Habis berapa semuanya?" beres kan!
Konser Dangdut "Angin Jailangkung"

Kebayang gak sih suatu ketika angin ribut menggoyang daerahmu. Yup! tentu saja bikin penghuninya kalang kabut gak karuan. Itu yang baru saja terjadi di daerahku 6 Februari 2009 kemarin. Sore jam 16.15 WHG (Waktu Hape Gue), angin jailangkung, tak diundang tak dijemput tak pake ijin Rt/Rw lagi, tiba-tiba bikin konser dangdut dadakan. Walhasil pohon-pohon pada asyik bergoyang dombret di bawah mendung dan gerimis. Mereka gak peduli makhluk-makhluk manis yang punya habitat di bawahnya dibuat berhamburan. Mirip ayam keluar dari kandangnya, tetanggaku pada keluar rumah menuju tanah lapang di tengah desa. Maklum di sekitar tempat tinggalku masih banyak pepohonan tinggi menjulang. Adikku yang ketakutan malah masuk rumah. Lha si mami malah asyik tidur sampai gak tau apa yang terjadi. Untung konser dangdut dadakan itu cepat usai dan tak banyak berulah. Hanya satu dua pohon yang tengah mabuk berat saja yang bertumbangan. Tapi sudah cukup bikin surprise juga, senam jantung pasnya.
 
Emang sih aku waktu kejadian sedang gak di rumah. Aku lagi di rumah temenku dekat kampus. Tepatnya di lantai dua, temenku teriak "Tempatmu kena angin puting beliung!". Aku lihat memang awan yang membentang di atas daerahku terlihat hitam, sedang yang di selatan malah panas. Aku pikir cuma mendung biasa, tapi pas pulang, aku mendapati listrik sudah padam. "Tiang listrik ambruk!" kata tetanggaku. Wah gaswat juga gak ada listrik. Bayangkan, bagaimana hidup tanpa listrik. Tak lama lho, cuma dua hari gak ada listrik orang sudah dibuat ribut. Lilin dan minyak tanah jadi barang langka yang patut dijaga kelesatriannya. Pompa air yang diandalkan menyedot air dari sumur lemas tak berdaya. Mau gak mau buat MCK kudu "ngangsu" dulu. Belum lagi kalau disuruh mami ngisi bak mandi, capek dech!. 
 
Kalau cuma itu sih sebenarnya gak pati masalah, itung-itung olah raga kan. Yang lebih gaswat tentu menyangkut hidup matinya piaraan ku yang gak mau dikasih makan rumput atau nasi atau beling seperti kuda lumping. Maunya cuma makan setrum! Apalagi kalau bukan si Belang Imut Ha Pe, Si Hitam manis Laptop, dan si si lainnya. Buat makan si Belang Imut aku bela-belain meluncur ke tempat temenku yang gak mati listriknya. Abis puas "ngemut" setrum si Belang Imut aku ajak pulang. Dia kenyang aku juga kenyang, soalnya sama-sama dapet makanan gratis sih..he..he.. Tapi dasar si Belang Imut itu sukanya dokter (mblaDok banTer) baru jam 2-an udah laper lagi. Tut..tut..tut..cacing di perut si Belang Imut sudah siap dengan aksi demo menuntut makan. Tanpa pandang bulunya siapa-siapa langsung saja Ku larikan ke tempat temenku yang lain. Malu kalau ke tempat yang tadi, takut disangka cari makan, padahal kalau dikasih gak bakal nolak deh, sumpah!. Si Hitam Manis sengaja ku kandangkan di tas, padahal kerjaanku banyak. Mau ngetik gak bisa. Jasa si Hitam Manis memang ku andalkan dalam hal ini.Huuh!!!Dua hari yang menjemukan. Bete-bete ah! 

Kejadian ini sesungguhnya jadi bahan renungan bagi kita orang-orang yang beriman. Ketergantungan kita pada listrik sudah terlampau tinggi, lebih dari si amat. Semuanya menggunakan listrik, baik rumah, pabrik, kantor, dll ya bukan dkk. Listrik sudah jadi pasangan hidup sejati si manusia tanpa perlu makcomblang atau bantuan panah si Cupid bahkan kata-kata puitis untuk menyatukannya. Tanpa listrik seolah-olah orang seperti kehilangan kekasihnya.cie..cie.!! Saat ada di dekatnya kita kurang perhatian, tapi saat tidak ada malah merindukan. Padahal di jaman embah-embah kita dulu tanpa listrik orang tetap bisa bergembira dan mampu berbuat sesuatu, tul gak coy! Terus, jika di andaikan listrik bagi kalian bagai apa hayo? 
(jawaban di kirim via comment, cap ekdeh, paling lambat ketinggalan..hee...)